Selasa, 13 Desember 2011

postheadericon PROFIL PENDEKAR MUDA SANCANG BODAS TINGKAT 7


Yendry VH Skom, Pendekar muda ini berasal dari Bakan barong atau di Kp.Krajan Desa Cikampek Utara, Cucu dari pejuang 45 Aba Sudirja ini dari semenjak kecil sudah sering melihat kakeknya berlatih silat jika malam hari, membuat ia cinta pada pencak silat., tahun 1994 Aba Sudirja meninggal dunia ,sehingga menyebabkan ia tak sempat berlatih pencak silat pada kakeknya.ketika SMP  ia mencari padepokan pencak silat di cikampek ,namun ia tidak menemukan padepokan yang mengajarkan silat yang berlatih seperti kakeknya, kondisi pada waktu itu memang pelajaran pelajaran silat masih diberikan rahasia oleh orang orang karawang.yang  menyebabkan ia kesulitan mencari pelatihan pencak silat.yang ia dambakan,ia pun memutuskan  masuk ke perguruan bela diri karate Lemkari(Lembaga Karate Do Indonesia) sekarang menjadi Inkanas (Institut Karate Do Nasional) berpuluh puluh tahun ia belajar karate sudah banyak piagam dan sertifikat yang ia dapatkan,sehingga sampai  pada Ban Hitam.setelah berumur 29 tahun barulah ia menemukan pelatihan pencak silat di kampungnya sendiri melalui temannya maka berlatihlah ia pada wakaja di padepokan pencak silat sancang bodas.ketekunan berlatih penca membuat ia menjadi murid yang dapat melalui tingkatan 7,tingkat yang paling tinggi pada level teknik sempurna.hingga saat ini Bp.Yendry masih aktif melatih di padepokan sancang bodas melestarikan budaya sunda agar tak lekang oleh zaman,”Abdi bangga jadi urang Sunda ,khususna karawang” kata pendekar muda ini.

postheadericon SEJARAH PENCAK SILAT SANCANG BODAS

Sejarah Singkat Padepokan Pencak Silat Sancang Bodas
Padepokan Seni Bela Diri Pencak Silat Sancang Bodas, Berawal dari sebuah hasil olah cipta , rasa dan karsa dari dua orang sahabat ,yaitu seorang alim ulama dan pendekar kanuragan Cikampek karawang yang bernama Aki Widodo bin suharja dan mbah ijun alias ki gajah asal tambun.Sekitar tahun 60 an Aki Widodo bin suharja dan mbah ijun mengajarkan berbagai macam Ilmu Silat dan Kanuragan Sancang Bodas khusus kepada keluarga   dan kepada kerabat atau teman dekatnya sahaja. Mbah ijun mengajarkan ilmu silatnya tersebut pada cucunya yang bernama Kaja, atau biasa dipanggil wakaja atau Amin bunyamin di desa bakan barong cikampek atau kampung krajan,maka berlatihlah wakaja dengan tekunnya pada Mbah ijun sampai pada diberikannya jurus jurus sancang bodas buhun siliwangi,
Baru setelah keduanya meninggal  pada tahun 1980 anak dan cucunya banyak yang saling bertukar pikiran tentang warisan seni beladiri yang diberikan kedua tokoh tersebut.dari keluarga mbah ijun yaitu bunyamin atau kaja yang mendapat olah seni pencak silat sancang bodas lah yang sampai kepada tingkat sempurna.sedangkan dari keluarga Aki widodo bin suharja dua orang yang menguasai seni pencak silat sancang bodas tingkat 5.
Dua orang putra dari anak Aki widodo ini selanjutnya belajar seni pencak silat sancang bodas kepada bunyamin sampai berhasil mendapat tingkat 6 pendekar muda sancang bodas dari tahun 2005 sampai 2010
Pada awal tahun 2011 keluarga dari mbah ijun yang diwakili oleh bunyamin dan keluarga dari Aki widodo bermusyawarah untuk mencapai mufakat .dan hasil dari musyawarah tersebut akhirnya dengan kesadaran melestarikan nilai budaya kesundaan dan warisan leluhur akhirnya disepakati untuk membentuk padepokan pencak silat sancang bodas dan terbuka untuk umum.
Wakaja banyak berlatih pencak silat dari umur 13 tahun,pada waktu kecil wakaja pernah dipukuli dan tidak bisa melawan sampai sampai babak belur,sehingga dengan tekad yang kuat dan restu dari orang tuanya belajar lah ia mencari guru-guru silat untuk membuat dirinya bisa dan mampu menjaga diri sehingga wakaja pada waktu itu mahir mempelajari berbagai macam ilmu penca silat, hanya saja Jurus sancang bodas dari Mbah ijun yang dijadikan senjata andalannya.  sehingga tak kurang dari 15 guru ia serap ilmu pencak silat nya.
Kata Sancang Bodas sendiri berasal dari 2 kata yaitu : Sancang mengandung arti Harimau, sedangkan Bodas berasal dari bahasa Sunda yang mengandung arti Putih atau Suci. Dengan kata lain, seluruh anggota padepokan pencak silat sancang bodas  diharapkan gerakannya serta keberaniannya seperti harimau namun memiliki jiwa yang putih dan bersih.. Padepokan ini memiliki Motto Perguruan “ jalma jago nyaeta jalma anu bener
Atas dasar musyawarah  maka Padepokan Seni Bela Diri Pencak Silat Sancang Bodas diresmikan secara terbuka kepada masyarakat pada tahun 2011 sebagai program sosial dan budaya Yayasan Amil Widodo di rumah kediaman Sesepuh Padepokan yang bernama Amin Wakaja dan para pemuda.  Fungsi pencak silat sancang bodas ini adalah sebagai seni bela diri dan sekaligus kesehatan. Sedangkan, nilai-nilai yang terkandung di dalamnya antara lain adalah: kesabaran, kecermatan dan ketangkasan. Nilai kesabaran tercermin dari penguasaan rasa yang tentunya tidak datang dengan sendirinya, tetapi harus dipelajari segara gigih dan penuh dengan kesabaran. Nilai kecermatan dan ketangkasan tercermin ketika harus melakukan gerakan-gerakan yang benar dan tepat.
Demikian sekelumit sejarah berdirinya Padepokan Seni Bela Diri Pencak Silat Sancang Bodas.Semoga dapat menjadi gambaran dan sedikit tambahan pengetahuan serta ada manfaatnya untuk kita semua. Akhir kata mohon beribu maaf  jika terdapat banyak kekeliruan dalam menguraikan sejarah tersebut.

Para pendekar silat yang tercatat sebagai guru bagi Wakaja antara lain:
1.         Sesepuh Mbah ijun                 - Cikampek
2.         Sesepuh Aki Widodo              - Cikampek
3.         Aki Nimin                               - Merak -Banten (Bandrong)
4.         Kang Andi                              - Bakan barong Cikampek (Bandrong)
5.         Syueb                                     - Cikampek ( Cimande)
6.         Bp Ita                                     - Cikampek ( Godot Karawang)
7.         Bp.Sujai                                  -Daraworong Karawang  
8.         Sutari                                       - Cikampek(Bandrong)
9.         Sutara                                      - Cirebon (Kanuragan)
10.      Jumsin                                      - Cikampek (Kanuragan)
11.       Kandi                                     - Lampung  (Bandrong)
12.       H.Judin                                   - Tanara Banten (Bandrong)
13.       Ki Amin                                  - Kamurang Tirtamulya (Kanuragan)
14.       H.Asep                                   - Pamanukan (Mande)
15.       Suparman                                -Cikampek (Kanuragan)


Entri Populer

Arsip Blog

STAT

17397